Adu Burung ternyata bisa juga menjadi ajang judi. Judi dengan menggunakan burung yang di lombakan adalah burung siapakah yang mampu duluan mencapai garis finish, sudah menjadi tradisi dari warga di daerah Surabaya. Di Surabaya, aktifitas adu doro atau merpati sangat sering di lakukan. Meskipun Surabaya merupakan salah satu kota yang besar, kegiatan adu burung merpati biasanya di lakukan pada hari weekend (akhir minggu) atau hari libur.
Bahkan oleh beberapa kalangan, aktifitas adu merpati di lakukan setiap harinya. Selain dari kegiatan lomba merpati, adu merpati juga dijadikan kegiatan pratik judi, beberapa orang diantaranya juga menjadikannya ladang mencari rezeki. Bagaimana tidak, dalam perlombaan itu sering kali diselingi dengan uang sebagai taruhannya. Salah satu pecinta burung merpati, Ina, warga Jalan Kenjeren, mengaku selain memelihara merpati, dia juga memiliki hobi untuk melakukan taruhan menggunakan sarana lomba adu kecepatan merpati. Dia sering mengikuti lomba merpati dengan mempertaruhkan sejumlah uang. ” Saya suka mengikuti kentongan balap merpati” ujar Ina yang merupakan mahasiswi salah satu universitas.
Wanita yang berusia 26 tahun yang sudah perpengalaman di bidang aduan merpati ini menceritakan bagaimana dia dapat menyikat merpati seluruh Surabaya. Sebelum perlombaan ini diadakan, panitia atau pemilik dari pagupon mengumumkan hari pertandingannya sebelum acara tersebut berlangsung’. ”Sudah lama diumumkan burung mana yang akan dilombakan, kita sebagai peserta yang memasag taruhan tinggal memilih burung mana yang mempunyai potensi untuk menang,” kata Ina.
Burung merpati sebelum mengikuti perlombaan juga harus mengikuti perlatihan yang di lakukan setiap harinya, sehingga merpati tersebut dapat lebih peka terhadap lingkungan dan daya jelajahnya. ”Ada sesuatu yang sangat penting untuk dapat merapat ke merpati itu sendiri,”. Pada hari perlombaan, para peserta berkumpul di tempat dilaksanakannya pertandingan. Biasanya uang tunai yang akan di pertaruhkan berjumlah Rp 100rb hingga mencapai jutaan Rupiah.
Biasanya para panitia akan mendapatkan 10% dari total hasil taruhan. Panitia yang di maksudkan adalah orang yang merawat burung, pemilik pagupon, dan orang yang melakukan pencatatan hasil dari perlombaan tersebut.
Menurut Ina selain dari uang tunai sebagai hadiahnya, ada juga hadiah seperti sepeda motor untuk pemenangannya. ”Tergantung dari kelas aduannya, biasanya untuk hadiah motor adalah kelas top upper. Bahkan ada pengusaha, bos besi tua, dan berbagai kalangan dari atas sampai bawah” jelasnya. Ina sendiri biasanya mengikuti perlombaan masyarakat Ploso. Namun baru-baru ini ia mangkal dari kompetisi karena adanya informasi bahwa asosiasi di kendalikan oleh otoritas atau tiga pillar sekaligus.
Kapan waktunya tidak ada ajang? Di Surabaya masih banyak yang mengadakan aduan burung merpati. Setiap ada pelaksanaan diduga ada beberapa petugas yang di beri upeti dalam setiap pelaksanaannya. ” Pasti ada, kalau ada yang minta pasti di kasih.” ungkapnya. Sementara itu, Ubaidillah, warga dari Semut Kali, menyebutkan hasil yang diperoleh dari lomba merpati tersebut biasanya digunakan untuk berfoya-foya seperti pesta minum. Untuk nilai taruhan dari ajang lomba tersebut tidak pasti, terkadang hanya 500rb atau lebih.
Seperi yang terjadi pada kawasan pagupon di kenjeran setiap sorenya dipadati oleh warga. Namun bukan warga sekitar melainkan dari luar yang datang untuk mengikuti aduan merpati yang menjadi ajang judi tersebut. Memang dari kegiatan tersebut meresahkan warga sekitarnya. Namun kendati demikian sampai saat ini masih selalu aman. Semuanya selalu taat dengan peraturan daerah yang berlaku di daerah tersebut. Seblumnya Polsek Semampir bersama dengan tiga pillar melakukan penyisiran makam Wonkusumo. Sebab lokasi tersebut bisa di jadikan lahan ajang judi perlombaan burung.
Terpantau ada sekitar 4 pagupon atau sangkar besar yang dibongkar. Pembongkaran tersebut di lakukan menggunakan alat dari linggis hingga palu. Kapolsek Semampir Kompol Ari Bayu Aji mengatakan, penertiban akhirnya di lakukan setelah ada beberapa warga yang melaporkan bahwa makam tersebut di jadikan ajang judi perlombaan burung. Untuk mengantisipasi hal tersebut paguyuban merpati tersebut di bubarkan dan semua warga sekitar juga ikut membantu untuk dalam hal ini
Baca Juga : Polisi Amankan 2 Orang Jambret Untuk Main Judi Online Slot
Baca Juga : Menangkap Bandar Judi Online Dari Luar Negeri Itu Luar Biasa
Baca Juga : Jokowi Meminta Agar Polri Tindak Tegas Judi Online hingga Narkoba