Menangkap Bandar Judi Online Dari Luar Negeri Itu Luar Biasa

Menangkap Bandar Judi Online Dari Luar Negeri – Baru-baru ini polisi tengah melakukan penangkapan terhadap bandar judi online kelas ”kakap” Apin BK di Malaysia dan mendapatkan sorotan dari menko Polhukam Mahfud MD.

Bos bandar judi online kelas kakap Apin BK tersebut langsung di jemput dan di boyong oleh Kepala Polisi Republik Indonesia Jendral Listyo Sigit Prabowo di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten menuju ke Mabes Polri.

Mahfud MD memberikan apresiasi dengan apa yang sudah di lakukan oleh jajaran Polri dengan menangkap buronan yang telah kabur ke luar negeri itu tidak lah mudah. Namun, upaya yang telah di lakukan Kapolri menunjukan sisi positif institus Polri setelah di timpa beberapa rentetan kasus yang dapat berdampak negatif bagi institusi tersebut.

Menangkap Bandar Judi Online Dari Luar Negeri

”Dan juga yang terakhir ini banyak juga yang menjadi perhatian publik penangkapan bandar judi online yang langsung di jemput dari luar negeri karena mereka lari ke sana dan lalu di jemput, itu kan luar biasa” kata Mahfud MD dalam rekam video yang di terima oleh awak media Indonesia.

”Itu tidak mudah untuk melakukan penangkapan buronan yang sudah kabur ke luar negeri kalau tidak mempunyai jaringan yang kuat serta dukungan dari pemerintahan setempat, penangkapan yang di lakukan di luar negeri membutuhkan bantuan dari pemerintahan setempat karena itu sudah di luar dari pemerintahan Indonesia” terangnya.

Setelah penangkapan bandar judi online Apin BK masih juga terdapat penangkapan 3 bandar judi yang di duga kaki tangan dari Apin BK yang tertangkap di Kamboja.

Informasi yang di dapatkan ketiganya kabur ke luar negeri setelah penertiban judi online yang di lakukan secara besar-besaran di Indonesia. Ketiganya adalah hasil pengembangan pihak Kepolisian dari kasus kasus yang terungkap di Indonesia.

Menko Pohulkam juga sangat mengapresiasi tindakan Polri yang cepat tanggap dalam menangai kasus judi online tersebut sehingga dapat di selesaikan dengan cepat.

Sebagai informasi, terdapat sejumlah kasus yang menimpa Polri baru baru ini. Yang pertama adalah kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Nopriansyah Hutabarat alias Brigadir J pada awal bulan Juli yang lalu. Anggota polisi itu tewas tertembak di rumah dinas Eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo yang belakangan ini telah di pecat secara tidak hormat dari jabatannya.

Dan kasus yang lainnya adalah mengenai keterlibatan Polri dalam konsorsium 303 yang juga di dalangi oleh Ferdy Sambo dan beberapa anggota polisi yang lainnya. Dan sampai saat ini tengah di usut sampai tuntas. Kasus tersebut masih akan terus di kembangkan dan harus di usut sampai tuntas seperti yang sudah di perintahkan langsung dari Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.