Di duga terima suap uang judi online unit Polisi Sekto Penjaringan, AKP M Fajar beserta dengan tujuh anak buahnya di kurung di tempat khusus (Patsus), karena terduga melanggar kode etik dengan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam menjalankan tugasnya.
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh Divisi Propam Polri menyatakan AKP M Fajar dan juga tujuh anak buahnya terbukti sudah melanggar kode etik profesi Polri, AKP M fajar diduga menerima sejumlah uang suap dari kasus judi online yang dia tangani.
Pemberkasan yang di lakukan oleh Divisi Propam Polri tersebut kini sudah diserahkan kepada Polda Metro Jaya, dan kedelapan personel yang terlibat dalam kasus tersebut sudah di lakukan penahanan di tempat khusus.
”Terhitung dari 6 September sampai dengan 5 Oktober 2022, untuk kedelapan personel dari posisi Kanit sampai penyidik pembantu dilakukan patsus selama 30 hari,” ucap dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan kepada awak media.
Selama mereka para tersangka ditempatkan pada tempat khusus, kata Kombes Zulpan, pemberkasan kasus dugaan pelanggaran kode etik AKP M Fajar dan para sekutunya terus berjalan. Nantinya AKP M Fajar akan langsung disidang kode etik oleh Propam Metro Jaya.
Pada sidang kode etik yang dilaksanakan nantinya akan menentukan pelanggaran yang akan dilakukan AKP M Fajar, apakah termasuk dalam kategori ringan, sedang atau berat. Pada sidang kode etik ini pula yang akan menentukan nasib dari AKP M Fajar dan kawan-kawannya.
Lanjut dari Zulpan nantinya sidang kode etik yang akan memutuskan sanksinya. Namun demikian, menurut dari Kombes Zulpan, AKP Fajar akan terancam di PTDH (pemberhentian Tidak Dengan Hormat).
”Iya ancamannya maksimal itu PTDH (pemberhentian Tidak Dengan Hormat). PTDH itu berarti di berhentikan secara tidak hormat,” kata Kombes Zulpan.
Lebih lanjutnya, kata Kombes Zulpan mengatakan bahwa saat ini Polda Metro Jaya berkomitmen melakukan pembenahan terhadap masalah internal.
Seperti kita ketahui dalam kurun waktu beberapa bulan ini sudah banyak sekali kasus yang menimpa kepolisian, dari kasus pembunuhan sampai kasus menerima suap. Banyak sekali beberapa personel yang terlibat juga dengan kasus suap judi online ini. Maka dari itu pihak Kepolisian dari pusat berkomitmen untuk memberantas hal tersebut.
Komitmen yang di buat tersebut agar mendapatkan kembali kepercayaan dari publik dan memperbaiki nama polisi yang sempat miring. Apa jadinya jika penegak hukum tidak dapat percaya lagi publik?
”ini menunjukan komitmen bapak Kapolda untuk dapat melakukan pembenahan internar agar citra polisi dapat lebih baik dan mendapatkan kembali kepercayaan publik itu sangat penting,” tutup Kombes Zulpan.
Baca Juga : Bandar Judi Bola Terbesar Jakarta Diringkus
Baca Juga : Beberapa Tokoh Yang Tersandung Kasus Judi Online, Gubernur Hingga Selebgram
Baca Juga : Penemuan Kartu Mainan Anak Mengandung Konten Situs Judi Online